Pilih Jomblo Ataukah Pacaran

            Jomblo adalah satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis .

 Wahai jomblower, banyak sekali remaja apalagi kalangan remaja apalagi kalangan remaja putri yang merasa seperti kena kutukan kalau sampai predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara.

Predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman . Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa orang tua, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah.

Wahai jomblower , jangan sampai engkau memiliki konsep diri yang salah. Jangan sampai merasa merana tanpa punya pacar .

Wahai jomblower, jangan merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran .

Wahai jomblower, jangan merasa akan jauh lebih bahagia bila ada pria di sampingmu. Itulah konsep yang salah dan menyesatkan. Belum lagi dorongan media baik TV, Radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran  yang semakin gencar dilakukan.

Padahal, wahai jomblower, apa sih yang didapat dari pacaran?  Pacaran adalah perbuatan yang bisa engkau putuskan dengan sadar. Engkau harus membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai engkau melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian.

Wahai jomblower, kenapa harus pacaran  ? Mungkin diantara engkau ada yang bisa menjawab : biar nggak kuper, biar nggak dibilang nggak laku, biar ada cowok yang sayang sama kita, biar ada semangat untuk belajar, biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga, sekedar pingin tahu rasanya, dan lain-lain.

Wahai jomblower, pacaran adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama.

Wahai jomblower, jika engkau sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper sedunia .

Wahai jomblower, pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW :

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga diantara mereka adalah setan” (HR Ahmad)

Wahai jomblower, jangan pernah berasalan engkau kuat iman, maka tetap berdua-duaan. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat.

Wahai jomblower, kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek merasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, engkau merasa sebaliknya. Jika engkau jadi wanita yang hebat baik kemampuan berpikir, kepribadian maupun akhlak, maka jadi jomblo bukan sesuatu yang menyakitkan. Jomblo adalah sebuah kebanggaan .

Wahai jomblower, jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini kelak belum tentu juga jadi nikah . Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Naudzubillah!

Wahai jomblower, engkau harus punya prinsip atau standar tersendiri. Engkau nggak mau pacaran karena itu dosa. Engkau memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Engkau nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Engkau tetap kukuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang prinsip .

Sungguh wahai jomblower, predikat jomblo jauh lebih mulia jika engkau menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat jika diniatkan menjauhi maksiat! 


Terimakasih sudah membaca 


Sumber : Buku La Tahzan for Jomblo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar